Biotric Trichoderma Fungisida Organik Atasi Busuk Akar, Batang, Daun

Deskripsi

• Trichoderma SP di samping sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman juga sebagai organisme pengurai bahan pembuatan kompos karena mempercepat proses pelapukan bahan organik.
• Menghambat pertumbuhan dan penyebaran racun jamur penyebab penyakit seperti cendawan Rigdiforus, Fusarium dll
• Sangat efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar , busuk daun atau busuk buah yang menyebabkan tanaman layu dan penyakit jamur akar putih
• Memproduk asam sitrat dan ethanol yang berfungsi untuk mengurangi penetrasi serangan hama tanaman, sehingga performance tanaman akan semakin sehat.
• Dengan Adanya koloni Trichoderma sp di tanah, tidak perlu lagi menyemprot tanaman cabai atau kentang dengan fungsida kimia untuk melawan fusarium setiap turun hujan

MANFAAT :

1. Menekan pertumbuhan jamur yang menyebabkan tanaman menjadi sakit/layu seperti penyakit layu oleh Fusarium sp maupun Pseudomonas sp., Phytium sp, Sclerotium sp., Rhizoctonia sp., Jamur upas, Diplodia, busuk akar/buah, Antraknosa, embun tepung, dll yang menyerang pada tanaman Cabe, Tomat, Melon, Semangka, Kentang, Kobis, Jeruk, Mangga, dl
2. Pemanfaatan Trichoderma Spp. selain sebagai agensia antagonis juga dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk kompos.
3. Trichoderma Spp. termasuk mikroorganisme saprofit tanah yang dapat menguraikan bahan organik seperti karbohidrat (terutama selulosa) dengan bantuan enzim pengurai C1, Cx dan Slubiose.

CARA PENGGUNAAN :

1. Waktu Persemaian :

• • 100 g Trichoderma Spp dicampur dengan 50 kg kompos, sedangkan untuk media persemaian, di campur tanah dengan perbandingan = 1 : 1

2. Pra Tanam : Sebelum tanam, 100 g Trichoderma Spp dicampur dengan 50 kg kompos kemudian disebar pada lahan penanaman

3. Pertanaman :

• • Untuk penyemprotan, 100 g Trichoderma Spp disuspensikan dalam 10 liter air (satu tangki) dengan volume semprot 400 -500 liter/hektar
  • Untuk pengocoran, 100 g Trichoderma Spp disuspensikan dalam 10 liter air (satu tangki) kemudian dikocorkan pada pangkal batang dengan Dosis tiap tanaman 200 ml.

CATATAN:

• Waktu aplikasi sebaiknya dilakukan sore hari (pukul 15.30).