CS: 085540500029 85540500029

Dapatkan produk produk yang berkualitas dan terpercaya
0 produk di keranjang belanja Anda

Tidak ada produk di keranjang.

BUDIDAYA DAN CARA PENANAMAN BUAH NAGA

uah naga saat ini masuk dalam jenis buah yang banyak digemari oleh para penikmat buah, karena buah ini memiliki rasa asam manis yang lezat. Selain itu, buah ini juga memiliki banyak sekali vitamin yang baik untuk tubuh. Buah naga merupakan tumbuhan yang termasuk dalam keluarga kaktus. Baca asal usul buah naga

Budidaya buah naga sangat cocok dilakukan di daerah dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 0-350 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 720 mm per tahun. Suhu ideal untuk budidaya buah naga sekitar 26-36 derajat celsius.

Pada artikel kali ini, akan dibahas panduan teknis budidaya buah naga secara lebih mendetail.

Ada dua teknik untuk mendapatkan bibit buah naga yakni dengan cara generatif dan vegetatif:

1.     Generatif

Pengembangan buah naga melalui biji, benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari daging buah naga. Pengembangbiakan cara ini butuh ketelatenan dan pengalaman yang cukup untuk mendapatkan bibit buah naga yang berkualitas.

2. Vegetatif

Pengembangan buah naga dengan cara ini lebih banyak di pakai dan lebih mudah dalam pengerjaannya, dengan mengambil batang pohon atau sulur buah naga dan memotong menjadi bagian bagian kecil.

Untuk selanjutnya kita hanya akan mengupas cara vegetatif saja yang kami rasa lebih mudah praktis untuk mendapatkan bibit buah naga, dikarenakan dengan cara ini kita akan mendapatkan sifat bibit yang sama dengan indukannya.

Berikut langkah langkah untuk mendapatkan  bibit dari buah naga.

  1. Ambil batang tanaman buah naga yang sudah pernah berbuah setidaknya 2 – 3 kali, untuk memastikan bahwa buah naga tersebut benar benar bagus dan cepat berbuah.
  2. Pilih batang tanaman yang sehat, keras, tua, memiliki warna hijau kelabu dan besar, semakin besar dan kuat batang tersebut akan semakin baik untuk menjadi batang utama buah naga.
  3. Potong batang tanaman buah naga dengan panjang sekitar 80 – 120 cm atau batang yang akan di jadikan bibit minimal mempunyai 4 tunas baru dari indukan tanaman buah naga, kemudian potong calon bibit dengan panjang 20 – 30 cm, bagian ujung atas di potong rata sedangkan ujung bawah di potong miring, agar akar tanaman bisa cepat tumbuh.
  4. Angin Anginkan batang stek yang sudah di potong sampai mengering getahnya, agar nantinya bibit tersebut tidak cepat busuk saat ditanam.
  5. Celupkan batang stek yang akan di di tanam ke dalam campuran cairan Growbac dan Tricoderma, hal ini bertujuan untuk mengurangsi resiko bibit terserang jamur yang merugikan dan supaya akar dari batang stek cepat tumbuh.
  6. Siapkan media tanam dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk organik (bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan campuran 1:1 kemudian semprot campuran tersebut dengan Tricoderma dan Probiotan.
  7. Sebelum bibit di tanam sebaiknya siram/kocor terlebih dahulu media penyemaian dengan 5 – 10 ml Growbac agar terjaga kelembabannya dan tercukupinya nutrisi dari media penyemaian, kemudian tancapkan bibit, dengan bagian yang runcing berada di bawah dengan kedalaman sekitar 5 cm.
  8. Taruh bibit yang sudah di semai di tempat yang terlindung dari sinar matahari secara langsung, kemudian siram bibit buah naga dengan Growbac setidaknya tiap 4 – 5 hari sekali sampai tanaman tumbuh tunas.
  9. Setelah 3 minggu sejak bibit ditanam biasanya akan mulai tumbuh tunas, saat ini tanaman harus terkena sinar matahari secara langsung. Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung sampai 3 bulan sampai tanaman siap untuk dipindahkan ke media tanam. Bibit yang berusia 3 bulan biasanya memiliki tinggi tanaman sekitar  50-80 cm.

Untuk menanam buah naga di lahan satu hektar memerlukan sekitar 6.000-10.000. Jumlah tersebut dipengaruhi juga bagaimana cara menanam buah naga dan jarak tanam yang digunakan. Pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana cara budidaya buah naga denga menggunakan tiang panjat tunggal. Dengan menggunakan cara ini maka akan dibutuhkan sekitar 6400 bibit dan 1600 tiang untuk setiap hektarnya, sedangkan untuk lahan yang lebih kecil tinggal menyesuaikan lokasi yang mau di tanam.

TIANG PENYANGGA / TIANG PANJAT

Setelah tunas tunas dari stek buah naga mulai tumbuh, stek tersebut mulai di pindahkan ke media tanam atau lahan yang lebih luas, untuk itu diperlukan media rambatan atau Tiang panjat untuk menopang batang tanaman agar tidak mudah roboh. Ada beberapa tiang penyangga yang bisa di gunakan antara lain dari batang kayu dan bambu, namun keduanya ini mempunyai resiko tidak awet dan mudah lapuk, dan tiang panjat yang lain dan tidak mudah roboh / patah dan di buat secara permanen dengan menggunakan cor beton. Bentuk tiang panjat bisa berupa persegi atau silinder dengan diamater sekitar 10-15 cm.

Tinggi tiang panjat biasanya berukuran 2-2,5 meter dan ditanam ke dalam tanah sedalam 50 cm. Hal ini agar tiang bisa berdiri dengan kokoh untuk menopang pertumbuhan buah naga. Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran drainase sedalam 25 cm.

Setelah tiang penyangga selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanam di sekitar tiang dengan ukuran 60×60 cm sedalam 25 cm dengan posisi tiang panjat berada tepat di tengah lubang.

Untuk meningkatkan porositas tanah bisa dilakukan pencampuran tanah hasil galian lubang dengan pasir sebanyak 10 kg per tiap lubangnya. Setelah itu tambahkan pupuk kandang/kompos beserta dolomit yang telah di semprot Growbac dan Tricoderma sebanyak 10-20 kg dan campur semua bahan di atas dan aduk hingga rata.
Timbun kembali lubang tanam dengan campuran bahan di atas kemudian siram dengan Groomy sampai basah. Jangan sampai air menggenang, kemudian diamkan terkena sinar matahari sampai menggering. Setelah 2-3 hari di ulangi penyiraman dengan Groomy sebanyak 5 – 10 ml setiap lubangnya. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm. Biarkan sekitar 1 hari, kini media telah siap untuk ditanami buah naga.

PENANAMAN BUAH NAGA

Setelah lubang tanam siap untuk di tanami bibit buah naga, selanjutnya pisahkan bibit hasil persemaian yang pertumbuhannya bagus dengan yang jelek, dan selanjutnya memindah Bibit tersebut ke media tanam. Untuk satu tiang bisa ditanami sekitar 3 – 4 bibit buah naga. Jarak tanam bibit dengan tiang sekitar 10 cm. Gali lubang tanam sedalam 10-20, sesuaikan dengan panjang bibit. Kemudian masukan bibit ke dalam lubang dan timbun kembali dengan tanah sambil dipadatkan.

Setelah bibit ditanam, ikat  bibit tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan agar tanaman bisa tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kuat agar tanaman memiliki ruang gerak dan tidak melukai bibit tanaman

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BUAH NAGA

 1. Penyiraman

Penyiraman bisa dilakukan tiap dua hari sekali pagi dan sore, di saat kondisi tanah kering dan di saat kondisi tanah lembab atau basah kurangi frekuensi penyiramannya sebab apabila terlalu basah menyebabkan akar dari tanaman buah naga cepat membusuk. Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan bila tanaman sudah mulai berbunga atau berbuah. Hal ini untuk mengurangi tumbuhnya tunas baru sehingga perkembangan buah bisa maksimal.

2.  Pemupukan

Pada awal penanaman buah naga diperlukan nutrisi yang cukup diantaranya Nitrogen, untuk itu tambahkan kompos sebanyak 5 – 10 kg dan NPK dengan dosis 20 – 50 gram per lubang tanam, dan ulangi lagi setiap 3 bulan sekali dengan dosis yang sama dan untuk tiap bulan sekali di lakukan penyiraman/kocor dengan Groomy sebanyak 5 – 10 ml untuk setiap lubang tanaman dan Growbac sebanyak 5 – 10 ml di bulan berikutnya, demikian seterusnya dan lakukan secara bergantian.

3.   Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan secara rutin  dan periodik, hal ini dimaksudkan untuk membentuk batang pokok, membentuk cabang dan untuk peremajaan cabang yang sudah tidak produktif. Masing-masing pemangkasan memiliki fungsi masing-masing.
Pemangkasan batang pokok bertujuan agar tanaman memiliki batang utama yang kuat dan mampu menopang cabang dan buah. Pilihlah batang yang paling kuat dan kokoh, dan potong tunas yang tumbuh di bawah batang ini. Setelah itu pemangkasan cabang dilakukan dengan memilih 3-4 cabang terbaik. Pemangkasan ini bertujuan agar kualitas dari buah yang dihasilkan bisa lebih maksimal.
Sedangkan  pemangkasan yang terakhir adalah pemangkasan dengan tujuan untuk meremajakan kembali cabang dari buah naga. Biasanya cabang yang sudah berbuah 3-4 kali sudah tidak terlalu produktif sehingga perlu diremajakan. Bekas potongan cabang ini bisa digunakan menjadi bibit buah naga. Yang paling penting dalam proses pemangkasan adalah membuat bentuk tanaman ini menjadi lebih teratur. Hal ini karena buah naga merupakan tanaman yang tumbuh secara tidak teratur.

4.    Pembersihan Rumput / Gulma

Lakukan pembersihan rumput / gulma tiap bulan sekali sebelum penyiraman Groomy dan Growbac. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan pupuk dan unsur hara pada buah naga. Jika ada rumput maka nutrisi pupuk akan dibagi oleh rumput dan buah naga kita.

5.    Pengendalian Hama

Hama yang sering kali menyerang tanaman buah naga antara lain bekicot, ulat, cendawan dan jenis kutu kutuan. Untuk pengendalian hama ini akan kita kupas lebih mendalam di dalam artikel yang lain dan lebih detail. Pencegahan serta mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman buah naga

MEMANEN BUAH NAGA

Tanaman Buah Naga bisa mulai dipanen sekitar 10-12 bulan semenjak bibit ditanam dengan ukuran buah umumnya 400-700 gram. Jarak antara bunga dan buah masak adalah 35 hari. Buah naga dianggap sudah masak jika warnanya sudah merah mengkilap dan jurai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah mulai menguncup sedangkan buah mulai membulat.

Daya simpan buah naga cukup lama sekitar 10 hari bila di taruh di udara terbuka dan 1 bulan apabila di simpan di dalam lemari pendingin. Apabila kita membudidayakan dari bibit sampai panen menggunakan pupuk organik dan pestisida organik daya simpan buah akan lebih lama di banding buah naga yang memakai pupuk dan pestisida non organik.

Buah naga merupakan tanaman yang berusia cukup panjang, siklus produktif tanaman ini bisa sampai 20 tahun. Untuk satu tanaman biasanya menghasilkan sekitar 1 kg buah naga. Sedangkan dengan lahan seluas 1 hektar dengan jumlah tanaman 6400 akan menghasilkan 6-7 ton buah naga sekali panen.

Setelah pemanenan tentunya kita tetap merawat, menyiram, memupuk dan memangkas batang tanaman buah naga agar tetap menghasilkan buah naga dengan hasil maksimal tiap kali panen.

Demikian seklumit artikel dari kami, salam sukses, salam organik.